Filosofi Pohon Bambu
POHON BAMBU tak hanya menarik ketika
ditata untuk menghias taman. Pohon berbatang ramping itu juga
mengandung filosofi hidup yang berguna untuk manusia. Kita dapat
menjumpai pohon bambu dengan murah di sekitar lingkungan.
Penampakannya
sangat khas, rimbun berumpun dengan batang yang panjang serta daun yang
bentuknya mirip rumput. Saat angin berembus, suara dari gesekan daun
bambu memancarkan ciri tersendiri. Pohon yang dapat menyejukkan taman
rumah ini menyimpan filosofi yang bisa jadi belum diketahui banyak
orang. Bambu, yang perubahan "wujudnya" terbilang lambat, sebetulnya
memiliki kekuatan pada akar. Satu hingga tiga tahun, pertumbuhan pohon
ini dirasa lambat.
Namun, sebenarnya selama kurun
waktu tersebut, akar bambu sedang tumbuh dengan pesat sehingga memiliki
kekuatan yang luar biasa. Pertumbuhan bambu baru terlihat secara
signifikan setelah empat tahun, dengan akar-akarnya yang juga tumbuh
subur. Pada tahun kelima, setelah pertumbuhan akarnya selesai, barulah
batang bambu akan muncul.
Tumbuh menjulang ke
langit. Proses kehidupan pohon bambu mengandung arti filosofis buat
manusia, yakni betapa fondasi yang kuat sangat diperlukan. Menurut
klasifikasinya, bambu tergolong tanaman rumput. Namun, bambu adalah
rumput spektakuler. Tingginya bisa terentang dari 30 cm hingga 30 meter.
Bambu sebuah tanaman rumput yang unik. Nah, inilah pelajarannya.
Meskipun berlatar tanaman rumput, bambu menjadi beda lantaran
karakternya.
Kegunaan dan cara bambu
mengekspresikan diri, menjadikannya tanaman rumput yang berbeda. Dalam
kehidupan pun latar belakang, kita sebenarnya bukanlah penentu,
melainkan bagaimana kita berupaya mengekspresikan potensi diri, tidak
peduli latar belakang kita.
Itulah yang akhirnya
membuat kita menjadi pribadi luar biasa. Pohon bambu juga mengajari kita
soal fleksibilitas. Kita jarang menyaksikan bambu roboh. Di tengah
tumbangnya pohon-pohon lain akibat serangan angin puting beliung, bambu
tetap tegar berdiri.
(sumber: http://lifestyle.okezone.com/read/2009/09/18/30/258835/search.html)
Komentar
Posting Komentar