Aspirasi Rakyat


Hare gene.. orang kaya makin kaya, orang miskin makin miskin, orang korup makin korup sudah tidak heran lagi. Yaa, semua masalah tersebut berakhir derita dan HANYA BERLAKU kepada mereka rakyat kecil. Faktor penyebab utama, tidak lain&tidak bukan adalah tindakan para pejabat yang menggelapkan uang subsidi&Negara. Mereka hanya sibuk mencari-cari kesalahan rakyat miskin dengan memakai topeng yang berjudul ingin membantu meringankan beban kaum papa tersebut. Akibatnya, kaum rakyat kecil semakin tertindas. Tidak hanya pejabat tinggi, pejabat-pejabat biasa pun menggunakan topeng yang sama. Sebagai contoh terbaru,  pemerintah tidak segan mengeluarkan dana triliyun rupiah hanya untuk memperbaiki rumah-rumah para pejabat. Pentingkah itu dilakukan? Apakah dana sekian triliyun rupiah itu telah di minimalisirkan sekecil mungkin? Bagi saya sendiri, saya malu sekali apabila rumah saya diperbaiki oleh uang orang lain. Kenapa? Mana tanggung jawab saya sebagai kepala keluarga? Kemana gaji saya yang segitu besar di ke-pemerintahan? Waah, orang yang ikhlas tidak akan meminta balasan apapun. Bekerja buat Negara adalah suatu kehormatan&merupakan teladan bagi mereka di luar ke-pemerintahan. “Saya mengaku ikhlas berkerja buat Negara, tapi saya tetap meminta dana perbaikan rumah&harus semaksimal mungkin dong, kan saya berkerja buat Negara”. Nah lho, ikhlas atau pecundang sejati? Dan bandingkan saja, bayangkan, proses untuk perbaikan rumah yang sekian triliyun lebih cepat cair daripada subsidi yang hanya sekian ratus juta? Apakah tidak memilih-milih dalam membantu? Katanya ikhlas&kewajiban……
 Mengapa jutaan rakyat hidupnya semakin susah? Selain dikarenakan hal-hal penggelapan&manipulasi fungsi jabatan, tingginya tingkat pengangguran&besarnya biaya pendidikan sangat berpengaruh besar. Saya tidak mengaitkan ke masalah kehidupan (besarnya biaya hidup) karena itu adalah resiko&cara/usaha setiap rakyat untuk menjadi lebih baik. Dalam hal ini, saya sangat percaya bahwa pemerintah telah berupaya lebih. Kembali pada pengangguran&pendidikan, apakah pemerintah tidak dapat mengatasinya?ataukah pura-pura buta dalam hal ini? Yaa, saya tahu ini tidak mudah diatasi. Hmm..jika pemerintah ingin membersihkan Negara Indonesia tercinta ini dari narkoba, tentulah mereka melacak&menangkap keberadaan bandar-bandar besar narkoba dan memusnahkan ladang-ladang ganja/pabrik-pabrik pembuat narkoba, seperti yang mereka lakukan beberapa tahun silam. Karena, pabrik,ladang&bandar adalah pusat utama beredarnya barang haram tersebut. Begitu juga dengan kemiskinan, tingkat kemiskinan yang cenderung semakin tinggi juga ada pusat pembuatnya dan cabang-cabang pengaruhnnya. Tingkat pendidikan seseorang sangat bergantung dengan pekerjaan yang mereka peroleh, namun tingkat pendidikan seseorang juga bergantung kepada biaya pendidikan yang berlaku baginya. Seorang anak yang putus sekolah karena tidak punya biaya dan bantuan/subsidi, menjadi seorang pengamen/pengemis di jalan-jalan ibukota&bus kota. Akan tetapi, upaya yang telah ia lakukan itu ternyata tidaklah dapat mencukupi kebutuhannya dan hanya karena usaha ingin mendapatkan sesuap nasi tersebut, ia harus berkejaran dengan petugas ketertiban di setiap hari-nya. Akhirnya, dengan terpaksa&karena tidak memiliki keterampilan/pendidikan yang memadai, ia memilih profesi sebagai pencopet, dan meningkatlah lagi tindak Kriminal Negara. Salah siapakah ini?? Apakah salah anak tersebut&keluarganya? Heii, kita tidak dapat memilih keluarga/tempat dimana kita dilahirkan. Jika dapat memilih, anak tersebut pastilah akan memilih hidup di dalam keluarga kaya. Ini adalah tugas bagi pemerintah, dan merupakan kewajibannya dalam melaksanakan pekerjaan. Pemerintah harus terus berpikir, janganlah egois, terima gaji buta, merokok&bergosip-ria, bahkan tidur nyenyak di sidang pembahasan di MPR/DPR. Inikah yang namanya kerja? Saya  juga mau jika begitu. Fasilitas saya dapat, hari tua saya terjamin, pekerjaan saya cuma merokok, gosip, tidur, dan pura-pura sibuk.
Selain berhubungan dengan pemerintah, kemiskinan juga berkaitan dengan rakyat itu sendiri. Pandangan saya sekarang ini terhadap Negara kita, rakyat atas ataupun rakyat bawah sama manja-nya. Ingin hidup lebih baik tapi berusaha setengah-setengah dan mudah putus asa. Apakah bisa? Apabila  ingin menggapai hal/target yang diinginkan, haruslah jadi orang yang kebal dengan tolak-kan, caci-an, lemparan. Karena itu adalah dasar keberhasilan kedepan-nya, hilangkan pikiran yang mengatakan tidak mungkin, tidak pantas, tidak bisa dan yang paling utama adalah keyakinan yang besar dari dalam diri yang senantiasa memproklamirkan bahwa “saya juga mampu menjadi seperti dia, bahkan lebih!” Masa depan bergantung kepada pola pikir masing-masing pribadi kita sendiri. Berlaku juga kepada pemerintah. “Negara lain dapat menjadi lebih maju&semakin maju, mengapa Indonesia tidak?” pasti ada sesuatu dalam pekerja-pekerja Negara.
Hidup memang sangat keras dan jahat. Tetapi lebih jahat lagi orang yang tidak mau berusaha untuk menghadapinya. Tetapi walaupun demikian, Tuhan masih memberikan kesempatan. Tidak ada diantara kita yang lahir tanpa memiliki kemampuan satupun. Itu tergantung cara kita yang mengolah dan mengasahnya menjadi lebih tajam. Tapi yang mengherankan, banyak dari mereka yang menganggap tindakan KKN, penipuan, dll adalah bagian perwujudan dari kemampuannya. Yaa, ini kembali ke etika, estetika, moral, dan iman masing-masing. Dan juga, buat apa kita memiliki kelimpahan diatas kekurangan orang lain? Beratkah bagi kita untuk memberi dan bersosialisasi?
Heeii, orang-orang kaya&pejabat-pejabat yang tidak jelas pekerjaannya, takutkah anda jika dunia tiba-tiba berakhir? Dengan apa anda akan mempertanggung jawabkan tindakan-tindakan anda selama ini? Tidak ada salahnya mulai dari saat ini anda-anda melakukan pekerjaan yang semestinya anda lakukan dengan title yang anda miliki. Jangan hanya bisa memfitnah kami yang di bawah dan menginjak-injak hukum dengan materi yang anda punya. Pengadilan bukan hanya berdiri di kala kita menjalani kehidupan di bumi saja loh..
Sekarang bagaimana Indonesia dapat terlepas dari tindak kriminal, kemiskinan, keterpurukan rakyat, dengan tidak adanya ketegasan hukum bagi yang memiliki materi berlimpah. Bagi KPK, harus lebih menelusuri tindak-tindak KKN pejabat-pejabat lama. Bagi kepolisian, jangan milih-milih siapa yang harus dibela dong, bukannya manusia di mata hukum adalah sama? Bagi rakyat bawah, jangan juga terlalu mendramatisir keadaan kalian, pikirkanlah, di luar sana juga ada manusia yang keadaannya jauh lebih bawah dari anda, akan tetapi mereka terus berusaha bertahan hidup dengan cara yang halal dan dengan pikiran yang senantiasa dapat bersosialisasi, bertenggang rasa, serta menghargai apapun yang dimiliki, didapat & yang ada disekitarnya.
Indonesia akan lebih baik apabila perbaikan yang dilakukan dimulai dari pola pikir diri sendiri. Indonesia akan jauh lebih baik apabila ketegasan hukum dapat dipertanggung-jawabkan, bukan diperjual-belikan. Indonesia akan lebih baik apabila adanya kesadaran&tantangan terhadap diri sendiri untuk ingin menjadi jauh lebih baik dibandingkan mereka yang dinilai baik di mata kita ataupun orang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBANGUN INDONESIA MERDEKA

KEMERDEKAAN DIMULAI DARI KEBIASAAN