Pentingnya Desain dan Penyadaran Aspek Budaya


Hasrat manusia yang paling penting adalah mewujudkan kehidupannya ke arah hal-hal yang manusiawi dalam suatu keharmonisan. Untuk mewujudkan kehidupan yang manusiawi tersebut perlu adanya integrasi antara alam, manusia dan berfikir secara total dalam satu lingkungan yang ideal. Salah satu langkah ke arah itu dapat dicapai dengan desain. Karena desain pada dasarnya mencakup totalitas dari dunia benda-benda di sekitar kita yang mengadakan korelasi timbale balik dengan lingkungannya. Kegiatan di atas sering pula dikenal sebagai desain total. Berdasarkan itulah kita harus mempertegas setiap tujuan kegiatan desain. Kesalahan-kesalahan yang terlihat maupun yang pernah dilakukan tidak diulangi lagi. Meskipun desain adalah tidak semata-mata yang paling menentukan dari seluruh kegiatan manusia. Akan tetapi cukup berperan dalam menciptakan suatu kondisi sosial di sebuah komunitas masyarakat yang harmonis. Demikian pula kegiatan desain di Indonesia sebaiknya berfungsi sebagai usaha menemukan skala yang paling tepat bagi kepentingan masyarakat banyak, artinya bahwa desain Indonesia merupakan sumber yang membentuk infrastruktur bagi lahirnya kebijaksanaan desain nasional.
Dalam penerapannya, dunia desain harus mampu menghargai nilai-nilai adat yang ada di lingkungan masyarakat, serta melindungi keasliannya. Dengan demikian ada saatnya desain akan mampu membantu meningkatkan ekspor produk-produk industri serta meningkatkan taraf hidup masyarakat. “Kita mesti berhenti membeli rumus-rumus asing, diktat-diktat hanya boleh member metode, tetapi kita sendiri mesti merumuskan masalah”. (Rendra, 1977). Indonesia sebaiknya meningkatkan kualitas desainnya berdasarkan kepada sistem pemasaran yang mampu meningkatkan nilai ekspor, mengingat bahwa industri percetakan di wilayah Nusantara ini telah berkembang sejak penerbitan surat kabar dan perbukuan pada abad ke-17, ketika mesin cetak pertama kali didatangkan ke Pulau Jawa pada tahun 1659, dan juga pendidikan tinggi yang mengandung aspek “desain” telah ada sejak 3 Juli 1920 di Technische Hoogeschool Bandung (sekarang ITB) oleh C Th van Deventer yang kemudian diikuti oleh JW Ijzweman (ketua Koninklijk Instituut voor Hoger Onderwij in Nederlands Indie)  dalam program pendidikan ilmu bangunan (kini teknik sipil) yang di dalamnya terdapat kegiatan merancang/menggambar.
Dalam konteks kebudayaan, nilai estetik pada karya desain dapat dipahami sebagai suatu upaya membangun penyadaran terhadap ‘sesuatu’. Sisi penyadaran tersebut dapat terjadi melalui peningkatan apresiasi terhadap kebudayaan benda dalam kehidupan sehari-hari, maupun langkah implementasi praktis dari sejumlah kebijakan pemegang kekuasaan. Penyadaran akan ‘sesuatu’ meliputi penyadaran akan nilai kesejarahan, pentingnya jatidiri, dan pentingnya peningkatan kualitas visual. “………sedangkan dari aspek peningkatan kebudayaan secara rohani, desain juga merupakan wahana yang membangun pendalam ‘citarasa’ (taste), sedangkan ‘citarasa’ merupakan kumpulan kekuasaan yang membangun keindahan melalui berbagai objek yang teraga.” (Jones, 1991: 3-5).
Kebudayaan Nusantara yang dapat bertahan secara terus menerus sejak masa kolonialisasi hingga pada masa modern di Indonesia sekarang ini adalah batik. Pentingnya batik terhadap Nasionalisme adalah sebagai citra/gambaran/cirri khas Negara Indonesia. Nilai estetik batik dalam aspek penyadaran nilai kesejarahan sebenarnya memiliki peran yang sangat tinggi, akan tetapi entah mengapa Negara ini tidak mengexpose-nya. Perkembangan batik pada mulanya diawali oleh kain tenun bermotif batik sebagai tradisi dalam kebudayaan India yang datang ke Indonesia, sejalan dengan masuknya agama Hindu-Buddha, sekitar abad ke-7 di jaman keemasan Kerajaan Sriwijaya, dulu dikenal dengan sebutan kain patola dan kain sembagi. Pada masa itu, jenis kain tersebut sangat digemari oleh raja-raja Sumatera dan Jawa, serta para bangsawan Nusantara. Dari aspek kesejarahan inilah harusnya Indonesia lebih mengambil langkah untuk pemantapan jati diri dalam bidang desain / lebih mengangkat budaya sebagai jati diri bangsa sehingga selalu ada pengaplikasian budaya dalam setiap karya desain di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBANGUN INDONESIA MERDEKA

KEMERDEKAAN DIMULAI DARI KEBIASAAN